Penanganan kasus atau klien kadang membuat seorang Advokat merasa kesulitan mencari ide untuk menulis Artikel hukum bermanfaat bagi yang membutuhkan. Tulisan berikut mencoba untuk mengambil sudut pandang tentang Cara Kreatif Membuat Tulisan Atau Konten Blog Untuk Advokat.
Sebelum memulai pembahasan judul di atas, perlu disampaikan perihal yang pada artikel sebelumnya sudah sempat di singgung. Hal itu adalah tentang bagaimana menemukan cara membuat orang yang mampir ke website dapat berlama-lama meresapi setiap berita dan cerita yang dibuat. Caranya adalah dengan menghadirkan konten sesuai keahlian yang dimiliki, untuk kemudian disesuaikan dengan sudut pandang calon klien yang disasar.
Sebagai contoh, seorang advokat yang telah lama berkecimpung menangani hukum keluarga tentunya memiliki banyak FAQ (Frequently Ask Question) dari kliennya. Hal-hal yang sering ditanyakan tersebut harus mampu di ekstrak sedemikian rupa ke dalam bahasa sehari-hari, sehingga sesuai dengan kata kunci (keywords) yang pada umumnya ditanyakan/dicari pada mesin pencari (search engine). Kemudian setiap jawaban yang akan dituliskan menjadi sebuah artikel juga selayaknya dikonversi ke dalam bahasa sehari-hari calon klien. Selain itu jika memungkinkan dibuat juga semacam infografis agar lebih terlihat variatif dan menyederhanakan konten. Hal ini pada awalnya tidaklah mudah, namun dengan terus berlatih akan mengarahkan pada gaya penulisan yang khas, bahkan bisa menemukan banyak Cara Kreatif Membuat Tulisan Atau Konten Blog Untuk Advokat.
Lantas apa hubungannya pembuatan konten dengan judul di atas?
Sebagaimana disampaikan dimuka, penanganan kasus atau klien kadang membuat seorang Advokat merasa kesulitan mencari ide untuk menulis Artikel hukum. Sementara dalam dunia digital, setiap yang ter-posting akan terekam dan dapat ditelusuri arsipnya. Sehingga, akan terlihat darimana sebuah konten berawal mula. Hal ini menunjukkan bahwa kehati-hatian dalam menulis konten diperlukan agar terhindar dari sangkaan plagiarisme.
Cara termudah agar tidak masuk dalam jebakan plagiarisme adalah dengan menghadirkan artikel/konten yang khas meski secara substansi sama dengan artikel lainnya. Cara mudah untuk mengetahui apakah artikel yang dibuat sudah lolos dari plagiarisme adalah dengan memakai alat untuk mengeceknya. Misalnya dengan menggunakan alat ini
Advocate.ID mencoba untuk mengecek salah satu artikel yang sudah terbit yaitu 6 Alasan Sederhana Mengapa Advokat Harus Memasarkan Dirinya Secara Digital. Hasil dari alat tersebut dinyatakan bahwa artikel yang di cek nol persen plagiarisme, alias 100% unik. Berikut screenshotnya:
Kenapa harus menghindari plagiarisme dalam membuat artikel/konten blog?
Hal ini karena tidak hanya berdampak pada kredibilitas sebagai Advokat, namun juga akan berdampak pada peringkat website kita. Khusus terkait dengan peringkat website, Google sebagai mesin pencari yang paling sering digunakan saat ini di dunia memiliki algoritma yang mampu menilai otentik tidaknya sebuah tulisan. Semakin otentik tulisan tersebut, maka peluang untuk ditampilkan di halaman pertama ke pengguna semakin besar, begitu juga sebaliknya. Tentunya akan menjadi hal yang menggembirakan jika artikel kita menjadi rujukan utama mesin pencari. Selain itu dengan menjadi rujukan utama mesin pencari, juga akan menambah peluang semakin banyaknya calon klien.
Langsung kepada inti, yaitu Cara Kreatif Membuat Tulisan Atau Konten Blog Untuk Advokat. Cara pertama adalah dengan menggunakan pilihan diksi yang bervariasi. Cara ini bisa dilakukan dengan mudah jika terbiasa membaca, tidak hanya buku-buku yang berkaitan dengan hukum tapi juga buku dari bidang lainnya, bahkan jika sempat baca juga yang termasuk bacaan populer semisal novel.
Sebagai seorang Advokat yang ahli di bidang tertentu, tentunya akan dengan mudah memahami sebuah artikel yang sesuai dengan keahliannya. Nah, cara kedua masih terkait dengan cara pertama yaitu dengan menulis ulang artikel lain tanpa melihat kembali bentuk tulisannya. Apakah masuk kategori induktif, ataukah deduktif? Apakah deskriptif, ataukah dialog naratif? Sehingga, kekhasan pada sebuah artikel akan tetap kental terasa.
Mengubah sudut pandang menjadi cara ketiga yang patut dicoba. Semisal bila memiliki kasus yang sedang ditangani dan posisi klien sebagai Penggugat, adalah hal yang kreatif jika bisa membuat tulisan dari sudut pandang sebagai Adokat Tergugat. Karena biasanya Advokat juga memikirkan hal-hal yang mungkin dilakukan oleh pihak lawan dalam menyusun argumentasi hukumnya. Kelebihan lain dari cara ini adalah, sebagai seorang profesional yang berpegang kuat pada kode etik maka menjaga kerahasiaan klien tetap terpenuhi.
Demikian sedikit ulasan tentang Cara Kreatif Membuat Tulisan Atau Konten Blog Untuk Advokat. semoga dapat menginspirasi dalam membuat artikel yang relevan dengan kata kunci yang diketikkan para pengguna mesin pencari. Ayo ikutan sharing tentang hal yang sudah dan akan dilakukan Advokat dalam pemasaran digital, caranya dengan bergabung di Advocate.ID FB Group. Selain itu jika memang waktu yang tersedia masih sulit untuk belajar hal baru, kenapa tidak untuk menyerahkan kepada yang berpengalaman untuk itu, silakan ajukan jadwal pertemuan atau hubungi kami.