Tips Agar Calon Klien Betah Membaca di Website Kita

Pernah buka situs yang kontennya membuat diri akhirnya malas membaca? Apa yang dilakukan, apakah langsung di-TUTUP? Lalu berkaca dari itu, bagaimana dengan kualitas konten di Website atau Blog yang saat ini dikelola? Berikut Tips Agar Calon Klien Betah Membaca di Website Kita. Semoga kebetahan tersebut mampu “menyihir” pengunjung website atau blog menjadi klien, aamiin.

 

Tips Agar Calon Klien Betah Membaca di Website Kita

 

Sebelumnya, (untuk melengkapi) bagi yang belum membaca artikel tentang Cara Kreatif Membuat Tulisan Atau Konten Blog Untuk Advokat,  silakan di baca terlebih dahulu. Sehingga bisa melihat secara utuh terkait pembuatan konten yang baik (di pandangan pembaca, dan juga perhitungan algoritma mesin pencari).

 

Pada salah satu penilaian website di “mata” mesin pencari, ada kategori “Bounce Rate” yang bagi beberapa kalangan dianggap perlu namun ada juga yang menganggap angin lalu. Lalu bagaimana dengan Advocate.ID, ikut yang manakah?

 

Pada bagian ini, Advocate.ID ikut pada bagian yang menganggap perlunya setiap penulis konten blog/website untuk memperhatikan Bounce Rate. Makhluk apakah Bounce Rate itu? Bounce Rate adalah salah satu istilah dalam pemanfaatan alat bernama Google Analytics. Apalagi Google Analytics ini, nanti akan di bahas pada artikel lain, atau silakan browsing di mesin pencari sendiri ya.

 

Istilah Bounce Rate (versi Advocate.ID) kurang lebih adalah perhitungan jumlah pengunjung yang sangat cepat menutup kembali halaman suatu website segera setelah dibuka (termasuk tidak melihat halaman lain), alias prosentase pengunjung yang “mental”. Semakin tinggi Bounce Rate suatu website atau Blog, maka akan berpengaruh terhadap peringkat penayangan di mesin pencari.

 

Lalu bagaimana agar pengunjung bisa betah berlama-lama dan juga mau “berselancar” dari satu artikel ke artikel yang lain? Untuk itulah tulisan ini dibuat, semoga artikel yang sebelumnya disarankan untuk dibaca sudah dipahami hingga titik terakhir.

 

Tips Agar Calon Klien Betah Membaca di Website Kita yang pertama adalah dengan menyajikan tulisan atau artikel yang menjawab pertanyaan calon klien saat menggunakan mesin pencari. Tidak hanya dari judul, namun isinya juga mesti relevan dengan sudut pandang calon klien. Penulis harus berupaya untuk bisa memosisikan diri seolah sebagai orang awam atau calon klien yang mencari jawaban dengan mengetikkan Kata Kunci (Key Word) pada Kotak Pencarian (Search Box).

 

Misalnya, orang yang sedang terkena sangkaan atas suatu tindakan pidana memerlukan informasi terkait hak-haknya sebagai tersangka. Maka mulailah membuat judul yang sekiranya cocok bagi calon klien untuk diketik sebagai key word di Search Box. Kemudian di lanjut dengan konten yang relevan, jika memungkinkan tambahkan infografis sehingga memudahkan pembaca memahami alurnya. Tujuan dari cara pertama ini adalah agar dapat menangkap kesan bahwa artikel akan memberikan nilai yang bermanfaat bagi pembaca karena menghadirkan bacaan yang berkualitas.

 

Tips kedua yaitu dengan menambah sedikit pendapat hukum atas suatu peristiwa hukum yang sedang menjadi trending topic. Seringkali kebuntuan dalam membuat artikel terlampiaskan dengan keinginan untuk mem-posting berita yang sedang hangat diperbincangkan. Memang tidak terlalu sulit, namun hal ini sama saja Blog atau website kita sebagai promotor penerbit berita tersebut. Padahal tujuan membuat artikel adalah menjadikannya sebagai acuan utama para pembaca yang mencari solusi masalah yang ada.

 

Misalnya, pernah ada berita heboh tentang seorang wanita yang menjual rumahnya dengan “bonus” dirinya sebagai istri. Ketimbang mengomentari yang tidak jelas, akan lebih baik memberikan sedikit pendapat hukum tentang harta bersama, atau perjanjian perkawinan jika sang wanita tersebut benar-benar dinikahi oleh lelaki yang membeli rumahnya. Dampak lainnya adalah bisa memperkaya traffic blog atau website dari momen trend tersebut, yaitu membahas peristiwa aktual dari segi pandangan Advokat.

 

Mengunakan bahasa penuturan bisa menjadi tips yang ketiga. Ya, cobalah gunakan penulisan yang mengadopsi dari bagaimana bertutur kata saat diminta untuk menjelaskan sebuah pendapat hukum. Tidak sedikit pembaca blog yang membutuhkan pendapat hukum adalah orang yang tidak terlalu mengerti tentang hukum. Tetapi bukan berarti penulis bebas sedemikian rupa, penggunaan tanda baca dan pilihan diksi juga perlu diperhatikan. Bila memang ada istilah hukum yang sulit diterjemahkan dalam bahasa sehari-hari, maka upayakan ada sedikit catatan maksud dari istilah tersebut. Tujuannya adalah pembaca dapat mengikuti pembahasan secara mengalir sehingga tuntas sampai kalimat terakhir.

 

Terakhir, Tips Agar Calon Klien Betah Membaca di Website Kita adalah dengan memberikan tautan ke artikel lain (dalam satu website) yang sekiranya mendukung artikel tersebut. Sebagaimana disampaikan di atas tentang Bounce Rate, perhitungan tidak hanya pada lamanya seorang pengunjung website berada di halaman tertentu. Namun juga pada aktivitas pengunjung tersebut untuk berpindah ke halaman lain dari Blog atau Website yang dikunjunginya. Contohnya seperti “instruksi” yang ada pada paragraf kedua Artikel ini untuk mengunjungi artikel lain.

 

Berakhir sudah pembahasan empat Tips Agar Calon Klien Betah Membaca di Website Kita. Jika ada yang terlewat, maka akan dilakukan revisi pada artikel ini. Dapatkan informasi, pembahasan dan sharing tentang pemasaran digital khususnya untuk Jasa Hukum Advokat, caranya dengan bergabung di Advocate.ID FB Group. Namun jika waktu yang tersedia masih belum memungkinkan untuk belajar tentang Pemasaran Digital Jasa Hukum , silakan ajukan jadwal pertemuan untuk membahas strategi digital marketing atau hubungi Advocate.ID DI SINI.